Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran sejak 1989,... selengkapnya
Pada Jumat (21/6) malam hingga Sabtu pagi, ketegangan Israel-Iran meningkat tajam. Israel meluncurkan serangan dahsyat ke jantung fasilitas nuklir dan militer Iran, menggunakan jet tempur dan drone yang sebelumnya berhasil disusupkan ke wilayah Iran. Target utama termasuk fasilitas strategis serta tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran, beberapa di antaranya dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Israel mengklaim bahwa serangan ini merupakan langkah pencegahan penting untuk menghentikan Iran mendekati kemampuan membangun senjata nuklir. Namun, baik para ahli independen maupun pemerintah Amerika Serikat menilai bahwa Iran tidak sedang secara aktif mengembangkan senjata nuklir sebelum serangan ini terjadi.
Sebagai respons langsung, Iran menembakkan gelombang rudal balistik ke berbagai wilayah Israel mulai Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Ledakan terdengar dan terlihat di langit Yerusalem dan Tel Aviv, mengguncang gedung-gedung dan memicu kepanikan di kalangan warga sipil.
Militer Israel segera meminta masyarakat untuk berlindung di tempat aman. Di Tel Aviv, tujuh orang dirawat di rumah sakit setelah terkena dampak serangan rudal kedua, meski sebagian besar mengalami luka ringan. Menurut Layanan Pemadam Kebakaran Israel, satu proyektil menghantam sebuah bangunan dan menyebabkan luka-luka.
Beberapa jam kemudian, sebuah rudal Iran menghantam kawasan permukiman di kota Rishon Lezion, wilayah tengah Israel. Serangan ini menewaskan dua orang dan melukai 19 lainnya, berdasarkan laporan layanan medis Magen David Adom. Empat rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah.
Sementara itu, di Iran, ledakan terdengar di pusat kota Teheran pada Sabtu dini hari. Suara tembakan dari sistem pertahanan udara Iran terdengar jelas, disertai sirene serangan udara yang berbunyi di beberapa area ibu kota, menurut laporan jurnalis Associated Press di lokasi.
© 2025 FaktaX. All Rights Reserved.