faktax.com - Jika Polisi dapat menemukan dua alat bukti... selengkapnya
faktax.com - Kalau kamu sering nonton berita atau talkshow di TV, mungkin udah nggak asing lagi dengan nama Roy Suryo. Ia sering muncul sebagai komentator soal foto-foto yang diduga editan, video hoaks, atau isu digital lainnya — lengkap dengan gelar yang sering disematkan media: pakar telematika.
Tapi pernah nggak sih kamu mikir, sebenarnya siapa yang kasih gelar itu? Dan... apakah memang bener dia seorang pakar telematika Indonesia?
Singkatnya: nggak.
Julukan “pakar telematika” yang melekat pada Roy Suryo bukan gelar resmi dari kampus atau lembaga profesional. Bukan juga hasil riset bertahun-tahun atau pencapaian akademik. Julukan itu muncul karena dia sering muncul di media saat membahas isu digital, bukan karena diakui komunitas IT.
Roy Suryo adalah lulusan Ilmu Komunikasi di FISIP UGM. Artinya, dia nggak kuliah di jurusan teknik informatika, elektro, atau telekomunikasi — yang jadi fondasi bidang telematika. Bahkan nggak ada jejak akademik atau riset formal soal dunia IT dalam rekam jejak pendidikannya.
Biasanya, kalau seseorang mengklaim dirinya ahli IT, pasti punya sertifikasi teknis sebagai bukti. Misalnya:
Atau lisensi dari lembaga seperti CompTIA atau EC-Council
Nah, sejauh ini nggak ada data atau bukti kalau Roy Suryo punya sertifikasi-sersifikasi itu. Jadi wajar kalau banyak profesional IT mempertanyakan gelar “pakar” yang disematkan padanya.
Di dunia pendidikan pun, Roy Suryo tidak tercatat sebagai dosen, peneliti, atau pengajar tetap di jurusan IT, teknik, atau telematika di universitas manapun. Ia juga nggak dikenal di komunitas riset teknologi digital.
Jadi, Kenapa Bisa Dapat Julukan Itu? Sederhana: karena media.
Media butuh narasumber yang bisa bicara soal teknologi dengan bahasa yang mudah dicerna publik. Roy Suryo memenuhi kriteria itu. Tapi sayangnya, beberapa analisanya sering dikritik — bahkan dibantah — oleh para profesional IT karena dianggap ngawur secara teknis.
Pelajaran Buat Kita
Ini bukan soal suka atau nggak suka sama Roy Suryo, tapi lebih ke pentingnya kita sebagai publik untuk kritis terhadap gelar-gelar “pakar” yang sering muncul di media. Apalagi di era digital seperti sekarang, gelar bisa didapat bukan karena kompetensi, tapi karena eksposur.
Kalau mau disebut ahli, idealnya punya:
Bukan cuma sering nongol di TV.
Jadi, lain kali kalau lihat orang diklaim sebagai pakar telematika Indonesia, coba cek dulu latar belakangnya. Jangan langsung percaya cuma karena tampilannya meyakinkan di media.
Karena di dunia digital, yang kelihatan “pintar” belum tentu benar-benar ahli. 😉
© 2025 FaktaX. All Rights Reserved.