faktax.com - PSSI sempat mengundang Malaysia untuk... selengkapnya
faktax.com - Presiden FIFA, Gianni Infantino, melayangkan kritik keras kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah muncul dugaan bahwa dua staf AFC berusaha membantu Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meringankan sanksi terkait skandal pemalsuan data tujuh pemain naturalisasi.
Langkah AFC tersebut memicu kemarahan Infantino, yang menilai tindakan itu melemahkan komitmen FIFA dalam menjaga integritas sepak bola dunia.
“Saya benar-benar terkejut melihat AFC masih mencoba membantu Malaysia dalam kasus seberat ini,” tegas Infantino di markas besar FIFA.
FIFA menyatakan bahwa Malaysia telah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) mengenai kelayakan pemain. Negara tersebut diketahui memalsukan dokumen naturalisasi tujuh pemain yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan untuk memperkuat skuad nasional.
Infantino menegaskan bahwa pelanggaran ini bukan sekadar kesalahan administratif, melainkan bentuk kecurangan sistematis yang merusak kepercayaan publik terhadap sepak bola internasional.
“Malaysia tahu aturannya. Mereka sadar menipu FIFA dan dunia,” ujar Presiden FIFA dengan tegas.
Infantino kemudian menyinggung dua kasus besar yang sebelumnya mengguncang dunia sepak bola: Timor-Leste dan Guinea Equatorial.
Federasi sepak bola Timor-Leste pernah didenda USD 76.000 (sekitar Rp1,26 miliar) dan dicoret dari kualifikasi Piala Asia 2023 karena mendaftarkan 12 pemain Brasil dengan dokumen palsu. Semua pertandingan yang melibatkan pemain ilegal tersebut dibatalkan.
Sementara itu, Guinea Equatorial juga menerima hukuman berat dari FIFA pada 2017 karena memalsukan dokumen 10 pemain asal Brasil untuk tim nasional wanita. Federasinya didenda 100.000 franc Swiss (sekitar Rp2,08 miliar) dan dikeluarkan dari Piala Dunia Wanita 2019. Kasus serupa kembali terjadi di timnas putra pada kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan tambahan denda 50.000 franc Swiss.
“Timor-Leste dan Guinea Equatorial seharusnya menjadi contoh pahit. Tapi Malaysia tidak belajar,” ucap Infantino.
Yang membuat situasi makin memanas, Infantino mengungkap bahwa dua pejabat AFC datang langsung ke markas FIFA untuk meminta agar sanksi terhadap Malaysia dikurangi. Ia menduga adanya upaya lobi atau bahkan suap dari pihak Malaysia kepada oknum di AFC.
“AFC seharusnya menjaga integritas sepak bola Asia, bukan justru menutupi kesalahan federasi anggotanya,” ujarnya kecewa.
Infantino menegaskan bahwa FIFA akan mempertimbangkan teguran resmi terhadap AFC jika terbukti ada upaya melanggar prinsip keadilan disipliner.
Presiden FIFA menyebut skandal ini akan menjadi peringatan terakhir bagi semua federasi di dunia. Tidak akan ada lagi kompromi bagi negara yang mencoba memanipulasi dokumen atau menipu status kewarganegaraan pemain.
“Cukuplah Timor-Leste, cukup Guinea Equatorial, dan sekarang Malaysia. Jika ada federasi yang berani menipu lagi, hukumannya akan lebih keras dan bisa menghancurkan mereka,” tegas Infantino.
Skandal ini menjadi tamparan keras bagi sepak bola Malaysia dan Asia Tenggara. Publik internasional kini memandang FAM sebagai federasi yang rela menipu demi kejayaan instan. Jika dugaan keterlibatan AFC benar, maka citra sepak bola Asia juga ikut tercoreng di mata dunia.
“Sepak bola harus dijaga kemurniannya, bukan dijual demi kepentingan sesaat,” tutup Gianni Infantino.
© 2025 FaktaX. All Rights Reserved.