faktax.com - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali... selengkapnya
faktax.com — Nama Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuri perhatian di panggung internasional. Belum lama ini, ia ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy, sebuah forum strategis yang bertujuan merumuskan gagasan ekonomi global dan kebijakan lintas negara.
Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Keputusan Bloomberg untuk “mempercayakan” peran ini kepada Jokowi mencerminkan pengakuan atas kompetensi dan pengalaman politik-ekonomi yang ia peroleh selama puluhan tahun berkiprah di pemerintahan dan dunia publik. Berikut adalah beberapa “keahlian” dan faktor utama yang kemungkinan besar membuatnya dipilih.
Jokowi semasa menjabat sebagai Wali Kota Solo (2005–2012), Gubernur DKI Jakarta (2012–2014), dan Presiden (2014–2024) memperoleh pengalaman luas dalam pengelolaan pemerintahan di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Kemampuan mengelola struktur birokrasi, menjalankan program pembangunan, dan merespons aspirasi masyarakat menjadi modal penting.
Salah satu ciri khas kepemimpinan Jokowi adalah prioritas pembangunan infrastruktur — jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, serta Ibu Kota Nusantara (IKN). Keahlian ini memberi gambaran bahwa ia familiar dengan proyek berskala besar, dinamika investasi, dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta — hal-hal penting dalam diskusi forum ekonomi global.
Dalam beberapa pernyataannya, Jokowi menyebut bahwa dalam forum Bloomberg ia akan mengangkat gagasan mengenai “intelijen ekonomi” sebagai aspek krusial masa depan. Ia menunjuk pentingnya teknologi real-time data, AI, 5G, IoT, serta pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. ([detikcom][3]) Keahlian ini menunjukkan bahwa ia berorientasi pada masa depan, bukan sekadar pengalaman historis.
Sebagai pemimpin dari negara maju berkembang terbesar di Asia Tenggara, Jokowi membawa perspektif yang sering kali kalah representasi di forum global. Dengan latar belakang Indonesia sebagai negara besar, kepulauan, dan beragam, ia dapat menyuarakan tantangan dan solusi yang relevan bagi negara berkembang dalam diskusi kebijakan global. ([tirto.id][1])
Penunjukan ini juga menunjukkan bahwa Jokowi memiliki jaringan dan reputasi internasional. Untuk bisa menjadi penasihat di forum global, kredibilitas diplomatik, kemampuan berdialog dengan pemimpin dunia, serta kehadiran dalam forum-forum internasional adalah keahlian penting. ([Liputan6][2])
Dalam forum seperti Bloomberg New Economy, anggota dewan diharapkan tidak hanya memberi dukungan simbolik tetapi juga menyumbangkan ide-ide strategis. Jokowi menyatakan bahwa peran yang akan dijalaninya mencakup penyampaian gagasan ekonomi masa depan dan menyoroti tantangan ekonomi global. Kemampuan merumuskan visi dan mengartikulasikannya menjadi nilai tambah.
Walau banyak keunggulan, peran tersebut juga mengandung tantangan:
Namun, harapannya cukup besar. Jika gagasan dan perspektifnya berhasil menjembatani kebutuhan negara berkembang dengan tantangan global, ia dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting di forum kebijakan dunia.
Kepercayaan Bloomberg kepada Jokowi sebagai anggota Dewan Penasihat Global bukan semata penghormatan simbolis, melainkan pengakuan atas rekam jejak kepemimpinan, visi pembangunan, kemampuan berpikir strategis dalam era teknologi, serta kapasitas menjembatani perspektif negara berkembang dalam panggung dunia. Di forum ini, keahlian tersebut akan diuji dan diuji lagi — bagaimana ide-idenya mampu diterjemahkan ke kebijakan yang nyata dalam kancah global.
© 2025 FaktaX. All Rights Reserved.