Jokowi Ditunjuk Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy, Arah Baru Ekonomi Dunia?

faktax.com - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menorehkan jejaknya di kancah internasional dengan dipercaya menjadi salah satu dewan penasihat global untuk Bloomberg New Economy. Penunjukan ini menempatkan Jokowi sejajar dengan para pemimpin dunia lainnya, membuka peluang baru bagi Indonesia untuk turut serta dalam diskusi dan perumusan kebijakan ekonomi global di masa depan. Bloomberg New Economy sendiri merupakan forum yang berfokus pada isu-isu ekonomi global yang mendesak, serta menjadi platform bagi para pemimpin untuk berbagi ide dan mencari solusi inovatif.

Penunjukan Jokowi sebagai penasihat global ini bukan tanpa alasan. Selama dua periode kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun fondasi ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Berbagai program strategis telah diluncurkan, mulai dari pembangunan infrastruktur, hilirisasi industri, hingga pengembangan ekonomi digital. Upaya ini bertujuan untuk mentransformasi ekonomi nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Sebagai penasihat global, peran Jokowi diharapkan dapat memberikan perspektif unik dari negara berkembang yang telah berhasil menavigasi tantangan ekonomi. Pengalamannya dalam mengelola ekonomi Indonesia, termasuk menghadapi berbagai krisis dan tantangan global, akan menjadi aset berharga bagi Bloomberg New Economy. Forum ini sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan ekonomi global yang paling mendesak, serta mendorong dialog antara para pemimpin bisnis, akademisi, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia.

Tugas utama Jokowi dalam dewan penasihat ini adalah untuk memberikan masukan dan pandangan strategis terkait arah kebijakan ekonomi global. Ia akan berdiskusi dengan para penasihat lain yang juga merupakan tokoh-tokoh berpengaruh di dunia, seperti mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, dan mantan Menteri Keuangan AS Hank Paulson. Diskusi ini akan mencakup berbagai topik penting, mulai dari pemulihan ekonomi pasca-pandemi, perubahan iklim, hingga revolusi digital yang terus berkembang pesat.

Bloomberg New Economy Forum sendiri dijadwalkan akan digelar pada November 2025. Forum ini akan menjadi panggung bagi para pemimpin untuk bertukar pikiran dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Keikutsertaan Jokowi diharapkan dapat memperkuat suara Indonesia di forum internasional, serta memastikan bahwa kepentingan dan perspektif negara-negara berkembang turut diperhitungkan dalam setiap pengambilan keputusan ekonomi global.

Presiden Jokowi sendiri telah memberikan tanggapannya mengenai penunjukan ini. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dan berbagi pengalaman dalam forum tersebut. Baginya, ini adalah kesempatan untuk terus memperkuat peran Indonesia di panggung global dan berkontribusi pada solusi-solusi ekonomi yang berkelanjutan. Kronologi penunjukan ini terungkap setelah adanya komunikasi dan undangan dari pihak Bloomberg.

Bloomberg New Economy Forum telah menjadi wadah penting bagi para pemimpin dunia untuk membahas masa depan ekonomi. Forum ini tidak hanya sekadar pertemuan, tetapi juga menjadi tempat lahirnya gagasan-gagasan baru yang dapat membentuk arah kebijakan ekonomi global. Dengan adanya Jokowi dalam dewan penasihat, diharapkan forum ini dapat menghasilkan rekomendasi yang lebih inklusif dan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, penunjukan ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk belajar dari praktik terbaik yang diterapkan oleh negara-negara maju. Diskusi dalam forum ini akan mencakup berbagai aspek ekonomi, mulai dari kebijakan fiskal, moneter, hingga inovasi teknologi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Program studi Ekonomi di beberapa perguruan tinggi, seperti Amikom, juga sering mengadakan kelas simulasi fiskal yang melibatkan badan kebijakan fiskal, menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam tentang kebijakan ekonomi.

Peran Jokowi sebagai penasihat global ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk terus memperkuat suara Indonesia dalam forum-forum internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah aktif dalam berbagai forum ekonomi dunia, termasuk G20. Keikutsertaannya dalam Bloomberg New Economy ini semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam percaturan ekonomi global.

Transformasi ekonomi digital yang menjadi salah satu fokus utama Bloomberg New Economy, juga menjadi area yang terus digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Dengan potensi besar di sektor ekonomi digital, Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam diskusi global mengenai revolusi ekonomi digital.

Keikutsertaan Jokowi dalam Bloomberg New Economy ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan energi, seperti yang terlihat dari peluncuran program bioetanol tebu. Berbagai kebijakan ekonomi yang diambil selama masa kepemimpinannya, termasuk upaya membangun fondasi menuju Indonesia Emas 2045, menjadi bekal berharga dalam perannya di forum global ini.

Secara keseluruhan, penunjukan Presiden Joko Widodo sebagai dewan penasihat global Bloomberg New Economy merupakan sebuah pencapaian signifikan bagi Indonesia. Hal ini membuka peluang untuk berpartisipasi lebih aktif dalam perumusan kebijakan ekonomi global dan membawa perspektif Indonesia ke panggung dunia. Dengan pengalaman dan visi yang dimilikinya, Jokowi diharapkan dapat memberikan kontribusi berarti dalam membentuk arah ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Ekonomi Jokowi Bloomberg New Economy